1. Mencicipi pernyataan Switch
Di samping anda bisa melihat sebuah
pernyataan switch yang sederhana. Sebuah pernyataan switch berguna ketika anda
memiliki sebuah rangkaian if else if else yang bergantung pada sebuah variabel
yang sama. Pernyataan switch memberikan efisiensi dan kemudahan membaca bagi
coder. switch berkerja seperti sebuah if, jika sebuah kondisi bernilai true,
maka program akan mengeksekusi sebuah blok code.
Contoh:
switch (2) {
case 0:
echo
'Nilainya adalah 0';
break;
case 1:
echo
'Nilainya adalah 1';
break;
case 2:
echo
'Nilainya adalah 2';
break;
default:
echo
'Nilainya bukan 0, 1, maupun 2';
}
2. Syntax dari Switch
Pernyataan switch
hanya menerima sebuah argumen dan itu adalah nilai yang akan anda periksa.
Argumen yang dituliskan di switch
akan dibandingkan dengan argumen yang ada di case.
Jika nilainya sama, maka blok code setelah case akan dijalankan hingga komputer
menemukan break.
Kata kunci default adalah sebuah case yang khusus. Layaknya case
biasa, hanya saja blok code didalamnya hanya akan dieksekusi jika argumen di switch
tidak menemukan yang cocok dengan argumen di semua case.
Dan default tidak memerlukan argumen apapun.
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, setelah menemukan argumen yang tepat di sebuah case,
komputer akan menjalan blok codenya hingga komputer menemukan break.
Code berikut tidak menggunakan break sehingga outputnya menjadi 123:
switch
(1) {
case 1:
echo "1";
case 2:
echo "2";
case 3:
echo "3";
}
Karenanya break
cukuplah penting sehingga program anda akan jalan semestinya. (Terkadang untuk
beberapa kasus, tidak menggunakan break adalah solusi yang tepat. Anda bisa
menebak kenapa?)
$buah = "Apel";
switch ($buah) {
case
'Apel':
echo
"Enak..!";
break;
// tambah
default
case
'default':
echo
"default..!";
break ;
}
3. Case lebih dari satu
Terkadang anda ingin membuat
ekspresi lebih dari satu dimana mereka akan menghasilkan hasil yang sama.
Perhatikan code berikut:
if
($i == 1 ||
$i == 2 ||
$i == 3) {
echo '$i bernilai diantara 1 dan 3.';
}
Dengan sebuah pernyataan switch
anda bisa melakukannya dengan memasukkan case setelah case
sebelumnya tanpa menggunakan break. Untuk code yang sama seperti diatas dengan menggunakan switch
akan terlihat seperti berikut:
case
1:
case
2:
case
3:
echo '$i bernilai diantara 1 dan 3.';
break;
Contoh:
$i
= 5;
switch
($i) {
case 0:
echo '$i bernilai 0.';
break;
case 1:
case 2:
case 3:
case 4:
case 5:
echo '$i bernilai diantara 1 dan
5.';
break;
case 6:
case 7:
echo '$1 bernilai 6 atau 7.';
break;
default:
echo "Saya tidak tahu nilai
dari \$i.";
}
4. Menggunakan endswitch!
PHP menyediakan dua cara penulisan
untuk menggunakan switch. Pertama adalah cara yang telah kita pelajari:
switch ($i)
{
}
Tapi kita juga bisa membuatnya
seperti ini:
switch ($i):
endswitch;
Tidak ada perbedaan di antara
keduanya, ini hanya digunakan untuk mempermudah membaca code. Gaya yang anda
gunakan tergantung dari kesukaan anda ataupun policy dari perusahaan anda.
Contoh:
$i = 5;
switch ($i):
case
0:
echo '$i bernilai 0.';
break;
case 1:
case
2:
case
3:
case
4:
case
5:
echo '$i bernilai diantara 1 dan 5.';
break;
case
6:
case
7:
echo '$1 bernilai 6 atau 7.';
break;
default:
echo "Saya tidak tahu nilai dari \$i.";
endswitch;
Komentar
Posting Komentar